9Redaksi - Setelah melayani pembeli, saya melihat seorang ibu sedang memperhatikan dagangan kami.
Dilihat dari penampilannya sepertinya dia tidak akan beli.
Namun saya coba hampiri dan menawarkan. ‚” Silahkan bu..”
“Kalau yang itu berapa bang?‚ Ibu itu menunjuk kambing yang paling agak kecil.
“Kalau yang itu harganya Rp 600ribu bu”, jawab saya.
“Harga pasnya berapa?”
“500ribu deh. Kalau mau silahkan..”
“Uang saya Cuma ada 450ribu, boleh gak?”
Waduh..saya bingung, karena itu harga modal kami, akhirnya saya berembug. ‚” Bismillah ambilah Bu “kata saya.
Saya pun mengantar kambing ibu.
Ketika sampai di rumah ibu tersebut, saya terkejut..!.
“Astaghfirullaah.. Allahu Akbar..!”
Terasa mengigil seluruh badan saya ketika melihat keadaan rumah ibu tersebut.
Ibu itu hanya tinggal bertiga dengan ibu dan satu orang anaknya di rumah gubuk berlantai tanah.
Saya tidak melihat tempat tidur/ kasur, yang ada hanya dipan kayu beralas tikar lusuh.
Diatas dipan, sedang tertidur seorang nenek tua kurus.
” Mak..bangun mak, nih liat Sumi bawa apa…”
Perempuan tua itu terbangun.
“Mak , Sumi udah beliin kambing buat emak qurban, ntar kita bawa ke Masjid ya mak…”
Orang tua itu kaget namun terlihat sorot bahagia di matanya.
Sambil mengelus-elus kambing, orang tua itu berucap, “Alhamdulillah… akhirnya kesampaian juga emak berqurban…”
“Nih bang duitnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, saya hanya kuli cuci, saya sengaja kumpulkan uang untuk beli kambing yang mau saya niatkan buat qurban ibu saya…”
Duh GUSTI… Ampuni dosa hamba… Hamba malu berhadapan dengan hambaMU yg satu ini.
HambaMU yang Miskin Harta tapi dia kaya Iman. Seperti bergetar bumi ini setelah mendengar kalimat dari ibu ini.
“Bang nih ongkos bajajnya.!” panggil si Ibu.
“Sudah bu, biar ongkos bajaj saya yang bayar.”
Saya buru buru pergi sebelum ibu itu tahu kalau mata ini sudah basah karena tak sanggup mendapat teguran dari Allah swt.